Feature

Dr.-Ing. Andry Widyowijatnoko: Sejuta Ide, Keajaiban dan Pesona dari Sang Doktor Bambu!

Oleh: Ilhan Erda

Surprise. Karena bisa berkenalan dan berinteraksi dengan Mas Andry, salah satu pakar bambu berkelas internasional .Belum lama atau terhitung baru dapat data dan sekilas informasi tentang beliau, langsung mengontak via SMS dan email.

Balasannya cepat. Ku tambah dengan melihat data detailnya di YouTube juga. Ramah, asik dan keren. Ini kata yang tepat dialamatkan ke Dosen ITB Bandung.

CV dari Mas Andry menyiratkan banyak sekali aktivitas beliau. Alumni SMA 1 Purworejo tahun 1990 ini memang suka dan kapabel dalam bidang desain arsitektur dan bambu.

Mas Andry menyelesaikan S1 nya di ITB tahun 1995 di Jurusan Arsitektur dengan judul skripsi, “Krakatau Monitoring Facilities: Earthquake Resistant Architecture” lalu dilanjutkan ke jenjang S2 di Program Magister Arsitektur ITB, dengan judul thesis: “Study on Plastered Bamboo Construction and the Development Concepts” kelar tahun 1999. Adapun jenjang S3-nya diambil di Chair of Structures and Structural Design, Faculty of Architecture, RWTH-Aachen, Germany, judul disertasinya: “Traditional and Innovative Joints in Bamboo Construction pada tahun 2012.

Mas Andry yang lahir di Purworejo tanggal 6 Agustus 1971 ini memiliki karya-karya desain arsitektural bambu modern hingga ke mancanegara seperti dalam proyek Bamboo Preservation Facility in Ecocentre di Koh Chang (Trat) Thailand tahun 2009, Pagoda Tensegrity Sculpture di Aachen 2011 dan Tensegrity Sculpture di Potsdam, Jerman, 2012.

Pada awalnya beliau tertarik mengembangkan arsitektur bambu karena ingin memanfaatkan bambu untuk rumah murah. Karya konstruksi bambu plaster yang dihasilkan di thesis S2-nya telah diaplikasikan di beberapa tempat.

Namun karena citra bambu yang sangat buruk dan dikenal sebagai kayunya orang miskin masih sangat kuat di masyarakat, maka gaung pemakaian bambu untuk rumah murah kurang bergema di masyarakat.

Pendekatan promosi bambu diubah oleh Mas Andry setelah beliau berguru di Kolombia selama 2,5 bulan tahun 2006. Di sana bambu dimanfaatkan juga untuk bangunan kelas atas sehingga pamornya naik.

Sejak saat itu beliau mulai mempromosikan bambu untuk meningkatkan citranya sebagai bahan bangunan yang berkelas namun juga berkelanjutan (sustainable).

Salah satu puncak capaian beliau adalah desain Great Hall OBI yang memenangkan penghargaan sebagai Karya Konstruksi Indonesia 2011 di bidang arsitektur oleh Kementerian PU.

Dengan kepakaran beliau ini, Mas Andry sering dimintai mengisi workshop dan seminar. Beberapa workshop dan seminar yang diikutinya adalah Parahyangan Bamboo Nation 2 ‘Resilient Building and Material for the Future’ at the Great Hall OBI Jatiluhur by the Department of Architecture, Faculty of Technic, Parahyangan Katholic University Bandung, Indonesia, July 29-30th, 2015; Invited Speaker on the National Seminar ‘Revolusi Sebatang Bambu’, District of Tangerang Selatan, Banten, November 22nd, 2014; Hands-on Workshop on Modern Bamboo Construction, District of Tana Toraja, South Sulawesi, November 24-28th, 2014; Hands-on Workshop on Modern Bamboo Construction at Bamboo Flores Festival, District of Borong, East Flores, September 2-5st, 2014, dan masih banyak lagi.

Ini belum semua karena tak terhitung sudah yang Mas Andry ikuti baik pelatihan, seminar atau workshop di Indonesia dan di luar negeri.

Ia adalah sosok yang lengkap, cakap dan haus akan keilmuan, serta balance antara kehidupan kampus dan sosial. Puluhan komunitas beliau sambangi dalam rangka pemberdayaan masyarakat dan promosi bambu semisal pembangunan rumah ibu dan anak oleh Yayasan Nurani Dunia (2014), pembangunan dan training bambu plaster pada komunitas nelayan di Nagalawan disponsori oleh Mangrove Action Project, Global Green Fund and Volunteer Asia (2005), training konstruksi bambu di East Bali Poverty Project 2007 dan masih banyak lagi.

Pastilah dengan ilmu dan wawasan di bidang bambu dan arsitektur yang begitu mengagumkan dari alumni RWTH-Aachen ini, beliau juga menghasilkan karya publikasi yang bereputasi dunia.

Salah satunya adalah Traditional and Innovative Joints in Bamboo Construction terbitan Druck and Verlagshaus Mainz GmBH Aachen yang merupakan publikasi hasil disertasi beliau. Dalam buku ini beliau memaparkan hasil temuan sambungan bambu berbasis tali yang sangat kuat menahan gaya tarik.

Dan hebatnya lagi, kekuatan tarik dari sambungan ini bisa di-customized atau disesuaikan dengan kebutuhan. Buku ini dijual melalui Amazon dan juga secara online oleh penerbitnya.

Selain berkiprah di arsitektur bambu hingga dianugerahi Bamboo Architect of the Year by Tempo Magazine (2014), beliau juga sempat menjadi arsitek dari proyek-proyek lain dengan material non-bambu.

Sebagai dosen yang membidangi perancangan struktur, Mas Andry membawa serta teknologi struktur tensegrity sepulang dari S3 di Jerman.

Kalau ingin lebih jauh mengenal apa itu tensegrity dan melihat karya beliau, silakan lihat video Bamboo Tensegrity Dome, ITB 2014 di YouTube.

Selain itu, karya struktur ini dibuat menjadi skuplture permanen dengan baja di pintu keluar Gerbang Tol Pasteur, Bandung. Skulptur ini menjadi struktur tensegrity permanen pertama di Indonesia, bahkan mungkin di Asia Tenggara.

Untuk kota sendiri? Pasti jika Bupati Purworejo atau pihak terkait mau dan bisa mengubungi Mas Andry yang merupakan putra ketiga pasangan alm. Bapak Ruslan dan Ibu Subiharti, tentu beliau dengan senang hati merespons.

Tanpa syarat, terlebih sebagian besar keluarganya termasuk ibu dan kakak tertua masih tinggal di kota kelahirannya. Silahkan ditunggu tindak lanjut atau tanggapan dari Pemerintah Purworejo.

Source: Mutiara dari Bagelen 2, www.inbar.int