Oleh: Ilhan Erda
Hardopusoro kaweruh nenggih
ngelmu kasunyatan
sarwo luhur kang dadi sedyane
srono angudi isining wirid
tekade sawiji
linambaran laku….
Sosok Ki Kusumowicitro, mantan Kepala desa di desa Kemanukan, Bagelen Purworejo sangat misterius dan rahasia. Sama seperti PWHP ( Paguyuban Warga Hardo Pusoro), ajarannya yang adiluhung ini yang juga diketahui hanya oleh segelintir orang saja.
Beliau meninggalkan semua jabatannya dan melakukan aksi boikot bayar pajak serta mengasingkan diri dan bertapa, melanglang buana di pedalaman, hutan-hutan selama berpuluh tahun. Ini terjadi di tahun 1800an pertengahan, dimana kolonialisme Belanda sangat masif & kejam memperlakukan rakyat di desa-desa.
Kepasrahan total dan wahyu dari Gusti Kang Akaryo Jagad yang senantiasa menjaga laku dan batinnya pun turun, dan tiba-tiba beliau seperti merasa lahir menjadi manusia baru dan berani muncul ke khalayak umum.
Tahun 1907 sudah banyak murid dan pengikut di Banyuwangi, dan lagi-lagi diketahui dan diusir oleh Kompeni Belanda, lantas berpindah-pindah dari pegunungan antara Malang, Blitar dan Kediri.
Aura dan wibawa yang bersinar, walau diasingkan, diusir oleh Belanda, semakin banyak saja pengikut dan murid-muridnya, dan pada tahun 1913, Beliau sudah mulai berpidato pada komunitas masyarakat Theosofi Jawa yang anggotanya seperti Ki Hajar Dewantoro, Ki Suryomentaram dan lain-lainnya.
Hardopusoro demikian nama aliran yang dibuatnya. Sungguh misteri, sangat tua dan susah ditelusuri bagaimana jelasnya acara, cara lelaku dan konkrit bagaimana bentuknya dimasyarakat.Tapi sungguh disinilah semuanya, tokoh-tokoh waskita, moncer dinegeri ini dilahirkan.
Ya, karena dalam Hardopusoro tidak segamblang dan sebebas aliran Kejawen lainnya untuk dipelajari. Banyak simbol-simbol dan pembiasaan seperti slametan, kungkum dan laku lainnya yang padahal sejatinya bukan asli dari tuntunan atau pengamalan aliran ini.
Mungkin karena pembawaan, dari fase awal sang perintis Eyang Kusumowidicitro yang dengan sembunyi menyampaikan ajaran kautaman Jawa ini dari spionase Belanda. Ataupun memang ada pesan khusus, dan hanya orang-orang istimewa, tangan kanan sang perintis jalan saja yang mengetahui kenapa sangat di rahasiakan ajaran Jawa, Hardopusoro ini. Wallahualam.
source: Yayasan Warga Hardopusoro, nugroho, blog Kejawen
Foto yang baju biru nomor 1 dari kanan kita adalah Ki Totok dari Pasuruan,merupakan senior kita dan sekitar 8 bulan yang lalu beliau menghembuskan nafas terakhir…
TERIMAKASIH infonya
Min boleh chat privat gak? Jadi td brusan temenku datang ke aku. Crita soal mbah buyutnya yg asli bagelan. Pernah dibawa belanda ke deli serdang dan melarikan diri hingga ke Tulungagung jawa Timur. Di kota ini beranak pinak. Nha si cicitnya (temenku) pengen nelurusi saudaranya mbah buyutnya itu. Help yaa min
siap kak
Saya berasal dari Bali mempunyai seorang istri dari Banyuwangi. Mbahnya berasal dari Bagelen, tahun 1927 pindah ke Banyuwangi dlm rangka mencari daerah / tanah garapan baru yang lokasinya hanya 20 km dari Alas Purwo dan kini sdh banyak menurunkan anak cucu. Saya ingin melihat daerah Bagelen suatu saat.
siap bapak, kabar2 ya.
Bahkan seorang saudara sepupu laki2 istri saya yang berasal dari Banyuwangi saat ini menetap di Bogor juga beristerikan seorang wanita yg berasal dari Purworejo (namun belum tahu desa /kec pastinya). Semakin mendorong diri sy utk menelusuri lebih jauh tanah leluhur istri saya di Purworejo.
terima kasih atensinya, boleh inbox no hp pak
Siapakah yang saudara
Maksud dgn nama eyang
*kusumowidicitro* itu apa peran beliau di hardo pusoro
Maaf ada nmr yg buat tanya2 hardopusoro?