Feature

HR. Sutrisman, SH: “ Teduh, Kebapakan & All Out Memajukan Purworejo”

Oleh: Ilhan Erda-Sidiq

Pak Trisman, begitu saudara-saudara seperantauan dari Bagelen atau Purworejo familiar memanggil namanya.
Alumi Fakultas Hukum dari Universitas Indonesia yang sekarang sudah berusia 67 tahun ini berpenampilan kalem, kebapakan dan teliti.

Terlahir di Desa Bugel, Bagelen Purworejo. Seperti kebanykan saudara di Purworejo lain, beliau ikut merantau dan akhirnya jalan hidup nya bisa seperti ini.

Selulus dari UI, Bapak merintis karir yang sesuai dengan bidang kepakarannya yakni bidang hukum. Dan separuh abad usianya di dihabiskan di sebuah perusahaan telekomunikasi dalam negeri.

Mengawali karir di Telex International di tahun 1972, sampai di posisi Kepala Seksi di tahun 1976. Kemudian hijrah ke Indosat sampai tahun 1982 dengan berposisi sebagai Head of International & policy. Naik lagi menjadi Manager di Indosat di posisi yang sama di tahun 1982.

Masih di Indosat, bapak juga berpindah di beberapa divisi. Seperti di bagian legal dengan posisi GM, atau di bidang Carrier sampai tahun 1997 dan GM SDM Indosat tahun 1999.

Selepas atau bersamaan berkarier di Indosat, Pak Trisman juga menjabat sebagai Komisaris PT Patrakomindo, Komisaris PT MG TI/ KSO Telkom Indonesia, lalu menjadi Dirut PT MG TI Jawa Tengah di tahun 2001. Lantas ke XL Axiata menjadi GM Legal, dan sampai sekarang membantu dunia telekomunikasi Indonesia dengan berposisi sebagai Direktur Eksekutif di ATSI dari 2015-sekarang.

Bapak yang alamat Jakartanya di Bambu Apus Jakarta Timur, serta ada rumah di Bagelen & Sibak Purworejo ini sangat kebapakan, dan sempat menjadi pengurus organisasi dari Purworejo, seperti menjadi Ketua Harian Paguyuban Jawa Tengah tahun 2007-2012, Ketua Pakuwojo, Penasehat Paguyuban Bagelen Jabotabek.

Dengan sedikit kata, kalem & tutur kata yang halus, Pak Trisman yang sempat mencoba di pilihan legislasi DPR RI dari Partai Hanura tahun 2009 ini sepenuh hati mendukung apapun gerakan, inisiasi atau semangat untuk membawa perubahan yang lebih baik bagi Kabupaten Purworejo ke depannya.

Khas dengan jatidiri wong “ Bugel Bagelen” yang spartan, alot & mencapai tujuan atau punya mimpi harus sampai tuntas memperjuangkannya.”