Makjenggirat adalah band berlanggam Jawa yang aliran musiknya koplo dangdut. Beranggotakan Catur Santiogo, Bilal Sofyan, Ndel, Dede dan Adhi Pamungkas. Mereka semua adalah karyawan di pabrik yang ada di kawasan Cikarang Bekasi.
Di lihat dari kanal youtube nya, Makjenggirat sudah meluncurkan 3 single lagu dan beberapa lagu coveran. Lagu pertama berjudul Tanpo Kowe yang diupload sejak 4 minggu lalu sudah di lihat 14 ribu viewers, kemudian single kedua berjudul Pasrah yang diupload sebulan pas sudah di lihat 20 ribu viewers.
Sedang single ketiga yang berjudul Mending Karo Aku yang diuplud sejam lalu sudah di tonton seribu viewers. Jumlah yang lumayan bagi pendatang baru tentu saja.
Woro Nofendi, Koordinator Makjenggirat menjelaskan sebenarnya Makjenggirat baru saja berdiri sekitar dua tahun lalu, dan ini adalah bagian kecil dari movement, gerakan kami bersama-sama sedulur-dulur muda Purworejo yang ada di kawasan industri ini dengan Komunitas Sosial bernama Rumongso Bodho.
“Rumongso Bodho berjalan secara natural dan kesadaran bersama untuk sebisa kita bergerak membantu sekitar misal dalam bentuk tas dan alat belajar, uang saku bulanan, sedekah susu, membantu pembangunan pondok pesantren dll mas.” urai Woro yang di tuakan di komunitas ini.
Dari kegiatan sosial ini, kemudian Komunitas Rumongso Bodho bergerak ke bidang usaha sablon dan desain kaos dan kemudian ke pengembangan diri. Di mana dari beberapa kerabat Rumongso Bodho kebetulan memang rata-rata suka bermain alat musik dan menciptakan lagu.
Dan ketiga lagu karya yang sudah total semua di lihat 35 ribuan viewer ini masih belum seberapa.
“ Kami masih terus belajar mas, masih rumongso bodho terus kok. Dan kami bukan seniman. Ini hanya berupa wujud upaya istikomah kami semua dalam mencoba memaksimalkan potensi Tuhan yang di berikan ke kita. Sabtu-Minggu adalah sedikit waktu kami saja yang bisa untuk proses berkarya, selebihnya habis di pabrik.” jelas Ndel yang di amini ke lima kawannya ini.
Kejutan-kejutan, dan karya yang mengikuti tren serta motivasi tinggi, siap untuk membanggakan daerah tercinta di rantau. Berhasil menaklukkan ibukota dengan semangat yang sama dan nilai-nilai yang sama adalah komitmen kuat dari Makjenggirat dan keluarga besar Rumongso Bodho.
“Beberapa nilai-nilai itu ialah kejujuran, kedisiplinan dan kemanusiaan. Di mana dua poin pertama mungkin terdengar sederhana, tapi implikasi ke depan sangat penting ini mas, dan kemanusiaan, ini kami pelajari dan teladani dari Presiden kita ke empat, KH Abdurahman Wahid.” beber Woro dan Catur.
Sukses dan maju terus untuk Makjenggirat yang ternyata berasal dari kampung yang sama yakni Kabupaten Purworejo dan lulusan dari sekolah kejuruan yang berbeda-beda juga dari Kota Durian itu.
Add Comment