Feature

Moch Achadi: Menteri Cerdas, Jujur dan Bersahaja Kesayangan Bung Karno!

Oleh: Ilhan Erda-Sidiq

Prinsip dan Kejujuran adalah barang sangat mahal di masa kini. Pun berganti zaman dan sampai kapanpun. Hanya orang-orang kuat dan pilihan saja bisa menjadi seperti ini.

Salah satunya, Kakek satu ini yang usianya sudah 85 tahun.  Pemuda terbaik bangsa pada zamannya. Dimana pernah menjabat sebagai Ketua Presidium Perhimpunan Pelajar Indonesia ke 3 se Eropa.

Beliau yang lahir di Kutoarjo tanggal 13 Juni 1931 ini sama seperti sahabat dan saudara seperjuangannya. Fase awal dari pelajar hingga menjadi figur penting bangsa ini di lalui dengan penuh epik & heroisme.

Menjadi pelajar dan bergabung di kelaskaran Tentara Pelajar Kedu Selatan. Dimana Purworejo saat itu ada nama-nama Kunto Wibisono, Pamudji dll. Eksponen TP yang mendirikan SMA 1 Purworejo juga institusi-institusi ternama di negeri ini.

Jelajah dan wilayah juangnya ialah dari Kutoarjo, Purworejo, Gombong bahkan sampai Banyumas.
Lalu karena memang dasar cerdas dan pintar. Beliau yang melanjutkan sekolah tingginya ke Universitas Reading Oxord ini, di sana juga terpilih sebagai Ketua Presidium PPI se Eropa, berinteraksi dengan para pemuda-pemuda pilihan, unggul dari Indonesia.

Interaksi intens pula  dengan Bapak Bangsa, Dr Sukarno.Beberapa kali beliau di awal mula perjumpaannya. Misal terjadi di Denmark, Italia, Jerman dan banyak negara lainnya.

Tegas, pintar dan bernas. Watak-watak itulah yang menjadikan Presiden Sukarno berkesan dengannya. Lantas menjadikan beliau sebagai Menteri Transmigrasi dan Tenaga Kerja di Kabinet Dwikora nya. Sampai 2 periode juga.

Dari nama-nama pejabat di Kabinet itu ada antara lain tertera nama Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Roeslan Abdulgani, Pranoto Reksasamudera dan banyak pemuda unggulan yang tersaring menjadi Menteri dan pejabat teras di era kabinet Dwikora Presiden Sukarno.

Pilihan hidup yang kuat. Sama saat rezim berganti dan Orde Baru berkuasa. Hidup adalah pilihan. Dan Bapak yang sedari awal selain cerdas juga berprinsip kuat. Berbagai macam tragedi hidup, warna-warni kehidupan atau keterbatasan dalam ekonomi, jabatan yang melenakan pun tak membuat beliau terbuai dan hilang “tali hidup” nya.

Saksi besar, tokoh kunci dalam kejayaan Indonesia di fase Orde Lama dan pemuda terbaik bangsa ini tetap dalam kesahajaan sampai usia 85 tahun ini. Hidup di rumah sederhana di bilangan Sawangan Depok.

Saban harinya kegiatan nya ialah yoga, joging dan membaca. Sembari sesekali melayani para peneliti, mahasiswa sejarah dan para sahabat saudara sebangsa yang ingin sekali dan mengetahui riwayat sejarah secara jujur.

Bagaimana kondisi sesungguhnya era pemerintahan Orde Lama. Transformasi dari orde lama ke orde baru, dalang dan hakikat dari peristiwa G 30 S PKI dan banyak masalah atau sejarah terbesar dari bangsa ini.

Beliau adalah salah satu kunci hidup dan sosok para pelaku dari sejarah bangsa ini yang kuat dan teguh dalam memilih prinsip-prinsip hidup. Sangat jarang ditemukan di jaman sekarang tentu saja.

Sumber: Mutiara dari Bagelen 2